Dalam rangka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2015/2016 yang dapat menjamin peningkatkan mutu pendidikan serta lebih memberdayakan sekolah sesuai dengan
prinsip Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah MPMBS), maka dipandang perlu untuk menetapkan
kembali rambu-rambu PPDB sebagai berikut :
1.
Penerimaan
Peserta Didik Baru bertujuan memberikan kesempatan layanan yang seluas-luasnya
bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan
sebaik-baiknya dan berkeadilan.
2.
Penerimaan
Peserta Didik Baru harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
a.
Obyektif artinya bahwa penerimaan Peserta Didik Baru harus memenuhi ketentuan
yang diatur dalam edaran ini.
b.
Transparan artinya pelaksanaan
Penerimaan Peserta Didik Baru bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh
masyarakat termasuk orang tua peserta didik untuk menghindari
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
c.
Akuntabel artinya Penerimaan Peserta Didik Baru
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat baik prosedur maupun
hasilnya.
d.
Tidak diskriminatif artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat
mengikuti program pendidikan di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia.
3.
Pada
dasarnya tidak ada penolakan dalam penerimaan Peserta Didik Baru selama daya
tampung dan waktu memungkinkan.
4.
Persyaratan
calon Peserta Didik Baru TK/RA adalah sebagai berikut :
a.
Berusia 4 s.d. 5 tahun untuk kelompok A
b.
Berusia 5 s.d. 6 tahun untuk kelompok B
5.
Persyaratan
calon Peserta Didik Baru TK/RA adalah anak yang berusia minimal 4 tahun
6.
Persyaratan
calon Peserta Didik Baru SD/MI adalah sebagai berikut :
a.
Telah berusia 7 s.d. 12 tahun wajib diterima
b.
Telah berusia 6 tahun dapat diterima
c.
Dalam rangka penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun, seluruh SD/MI wajib
menampung/menjaring calon Peserta Didik tanpa membedakan status sosialnya,
sepanjang daya tampung memungkinkan
7.
Persyaratan
calon Peserta Didik kelas I SDKH/ Sekolah Berkebutuhan Khusus (SKH) Tingkat
Dasar adalah anak yang berusia minimal 6 tahun
8.
Persyaratan
calon Peserta Didik kelas VII SMP/MTs adalah sebagai berikut :
a.
Telah tamat SD/MI//SDKH/SKH Tingkat Dasar dan memiliki STTB/Ijazah
b.
Memiliki Surat Keterangan Hasil Ujian Sekolah/Madrasah (SKHUS/M) atau Daftar
Nilai Ujian Sekolah Pendidikan Kesetaraan (UPK)/Program Paket A.
c.
Berusia setinggi-tingginya 18 tahun pada awal Tahun Pelajaran baru
d.
Dalam rangka penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun, seluruh SMP/MTs/Sederajat wajib
menampung/menjaring seluruh calon Peserta Didik Baru tanpa memandang status
sosialnya, selama memenuhi persyaratan dan daya tampung memungkinkan
9.
Persyaratan
calon Peserta Didik kelas VII SMPKH adalah anak yang tamat SD/MI/SDKH dan
memiliki STTB/Ijazah
10.
Persyaratan
calon Peserta Didik Baru kelas X SMA/MA adalah sebagai berikut :
a.
Telah tamat SMP/MTs/SMPKH/Program Paket B dan memiliki STTB/Ijazah
b.
Memiliki Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN) SMP/MTs dan Daftar Nilai
Sekolah atau Sertifikat Hasil Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (SHUNPK)
Program Paket B;
c.
Berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada awal Tahun Pelajaran baru
d.
Dalam rangka persiapan dan pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun, seluruh
SMA/MA/Sederajat wajib menampung/menjaring seluruh calon Peserta Didik Baru
tanpa memandang status sosialnya, selama memenuhi persyaratan dan daya tampung
memungkinkan
11.
Persyaratan
calon Peserta Didik Baru kelas X SMAKH adalah anak yang tamat SMP/MTs/SMPKH dan
memiliki STTB/Ijazah
12.
Persyaratan
calon Peserta Didik Baru kelas X SMK/MAK
adalah sebagai berikut :
a.
Tamat SMP/MTs/SMPKH/Program Paket B dan memiliki STTB/Ijazah
b.
Memiliki Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN) SMP/MTs dan Daftar Nilai
Sekolah atau Sertifikat Hasil Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (SHUNPK)
Program Paket B;
c.
Berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada awal Tahun Pelajaran baru;
d.
Memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan spesifikasi Program Keahlian di SMK/MAK
yang dituju.
e.
Dalam rangka persiapan dan pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun, seluruh
SMK/MAK/Sederajat wajib menampung/menjaring seluruh calon Peserta Didik Baru
tanpa memandang status sosialnya, selama memenuhi persyaratan dan daya tampung
memungkinkan
13.
Jumlah
Peserta Didik pada TK/RA dalam satu rombongan belajar/kelas maksimum 25 peserta
didik
14.
Jumlah
Peserta Didik pada TKKH dalam satu rombongan belajar/kelas maksimum 5 peserta
didik.
15.
Jumlah
Peserta Didik SD/MI dalam satu rombongan belajar/kelas maksimum 32 peserta
didik
16.
Jumlah
Peserta Didik SDKH/SKH Tingkat Dasar dalam satu rombongan belajar/kelas
maksimum 8 peserta didik
17.
Jumlah
Peserta Didik SMP/MTs dalam satu rombongan belajar/kelas maksimum 36 peserta
didik.
18.
Jumlah
Peserta Didik SMPKH dalam satu rombongan belajar/kelas maksimum 8 peserta didik
19.
Jumlah
Peserta Didik SMA/MA dalam satu rombongan belajar/kelas maksimum 36 peserta
didik.
20.
Jumlah
Peserta Didik SMAKH dalam stau rombongan belajar/kelas maksimum 8 peserta didik
21.
Jumlah
Peserta Didik SMK/MAK dalam satu rombongan belajar/kelas maksimum 40 peserta
didik untuk bidang keahlian Bisnis Manajemen, Pariwisata dan Seni. Maksimum 36 peserta didik untuk bidang
keahlian lainnya.
22.
Kegiatan
penerimaan Peserta Didik Baru dilaksanakan oleh sekolah dengan memperhatikan
kalender pendidikan melalui tahapan pemberitahuan kepada masyarakat, pendaftaran, pengumuman Peserta Didik Baru
yang diterima, dan daftar ulang
23.
Sekolah
dapat mengadakan seleksi calon peserta didik baru jika pendaftar melebihi dari
daya tampung.
24.
Seleksi
calon peserta didik baru kelas I SD/MI/SDKH dilakukan atas dasar usia dan
kriteria lain yang ditentukan oleh sekolah bersama dengan komite sekolah
sepanjang tidak melanggar peraturan yang berlaku.
Seleksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan berupa seleksi akademis serta tidak
dipersyaratkan telah mengikuti TK/RA/TKKH
Seleksi
calon Peserta Didik Baru kelas VII SMP/MTs/SMPKH menggunakan Surat Keterangan
Hasil Ujian Sekolah (SKHUS/M) SD/MI atau
Daftar Nilai Sekolah Pendidikan Kesetaraan (NSPK) Program Paket A, dengan
mempertimbangkan aspek jarak tempat tinggal peserta didik, bakat olah raga,
bakat seni prestasi di bidang akademik, IPTEK, ekonomi lemah dan usia peserta
didik baru yang secara teknis diatur oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Apabila
kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipandang belum mencukupi, sekolah
dapat melakukan tes bakat skolastik atau tes potensi akademik dan berkoordinasi
dengan Dinas Pendidikan setempat.
Seleksi
calon Peserta Didik Baru kelas X SMA/MA/SMAKH dilakukan berdasarkan Sertifikat
Hasil Ujian Nasional (SHUN) SMP/SMPKH/MTs atau Sertifikat Hasil ujian Nasional
Pendidikan Kesetaraan (SHUNPK) Program
Paket B, dengan mempertimbangkan aspek jarak tempat tinggal peserta didik,
bakat olah raga, bakat seni prestasi di bidang akademik, IPTEK, ekonomi lemah
dan prestasi lain yang diakui sekolah.
Apabila
kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipandang belum mencukupi, sekolah
dapat melakukan tes bakat skolastik atau tes potensi akademik dan berkoordinasi
dengan Dinas Pendidikan setempat.
Seleksi
calon Peserta Didik Baru kelas I SMK Tahap I dilakukan berdasarkan Sertifikat
Hasil Ujian Nasional (SHUN) SMP/SMPKH/MTs atau Sertifikat Hasil ujian Nasional
Pendidikan Kesetaraan (SHUNPK) Program
Paket B
Seleksi
calon Peserta Didik Baru kelas I SMK Tahap II dilakukan untuk mendapatkan
kesesuaian kemampuan dan minat Peserta Didik dengan bidang keahlian/program
keahlian yang dipilihnya dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan sekolah
bersama majelis sekolah dan institusi pasangan/asosiasi profesi, serta tes
kesehatan, postur badan yang ditetapkan sekolah.
Apabila
seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak diperlukan, seleksi dilakukan
berdasarkan nilai Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN) SMP/SMPKH/MTs atau
Sertifikat Hasil ujian Nasional Pendidikan
Kesetaraan (SHUNPK) Program Paket B, dengan mempertimbangkan aspek jarak
tempat tinggal peserta didik, bakat olah raga, bakat seni prestasi di bidang
akademik, IPTEK, ekonomi lemah dan prestasi lain yang diakui sekolah.
Perpindahan
Peserta Didik antar sekolah dalam satu Kabupaten/Kota, antar Kabupaten/Kota
dalam satu Provinsi atau antar Provinsi, dilaksanakan atas dasar persetujuan
Kepala Sekolah asal dan Kepala Sekolah yang dituju serta dilaporkan kepada
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi seseuai dengan kewenangannya.
Perpindahan
Peserta Didik antar sekolah yang menyelenggarakan model kurikulum dan/atau
status akreditasi yang berbeda, dilakukan dengan persyaratan khusus yang diatur
oleh sekolah.
Perpindahan
Peserta Didik dari sekolah Indonesia di luar negeri dilaksanakan atas dasar persetujuan
Kepala Sekolah asal dan Kepala Sekolah yang dituju serta dilaporkan kepada
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi seseuai dengan kewenangannya.
Perpindahan
Peserta Didik dari sistem pendidikan asing ke sistem pendidikan nasional dapat
dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan/Kementerian Agama.
PPDB
SD/MI/SDKH, SMP/MTs/SMPKH, SMA/MA/SMAKH/ SMK/MAK dibebaskan dari biaya
pendaftaran.
Dinas
Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya
masing-masing, mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan PPDB.
Dalam
PPDB, sekolah mengikutsertakan komite sekolah sebagaimana peran dan fungsinya
masing-masing.
Waktu
Pendaftaran/Penerimaan Peserta Didik Baru :
a.
TK dan SD/SDLB dilakspeserta didikan mulai tanggal 22 Juni s.d 11 Juli 2015
b.
SMP/SMPLB dilakspeserta didikan mulai tanggal 22 Juni s.d 11 Juli 2015
c.
SMA/SMALB/SMK dilakspeserta didikan mulai tanggal 22 Juni s.d. 11 Juli 2015
Awal
Tahun Pelajaran 2015/2016 dimulai pada hari Senin tanggal 27 Juli 2015
Masa
Bimbingan Studi (MABIS) bagi peserta didik baru dilaksanakan mulai tanggal 27
s.d. 29 Juli 2015
Demikian
Surat Edaran ini untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.