Berikut ini ini informasi
terbaru pendaftaran / seleksi CPNS 2016
yang kami kutip dari Jpnn.com. Pendaftaran
/ Seleksi CPNS 2016 direncanakan mulai Maret 2016. Ini lebih awal dibanding
proses tahun-tahun sebelumnya yang biasanya dilaksanakan antara bulan Agustus –
September.
"Sasaran pemerintah
hanya ingin menunjukkan ke masyarakat tetap ada pendaftaran / seleksi CPNS meskipun jumlahnya seikit,"
kata Asdep Koordinasi Kebijakan, Penyusunan, Evaluasi Program dan
Pembinaan SDM Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(KemenPAN-RB) Bambang Dayanto Sumarsono kepada JPNN, Jumat (6/11).
Dia menyebutkan, pada pendaftaran / seleksi CPNS 2016 pemerintah akan mengalokasikan
CPNS baru tidak lebih dari 100 ribu agar tidak membebani fiskal negara. Waktu Pendaftaran / Seleksi CPNS pun lebih
dimajukan agar PNS baru bisa mendapatkan NIP di tahun yang sama. Selama ini PNS
baru bisa mendapatkan NIP setiap awal Januari.
"Kalau proses Pendaftaran
/ Seleksi CPNS lebih cepat, otomatis pemberkasan NIP juga lebih
cepat," ucapnya.
Pada Pendaftaran / Seleksi CPNS tahun 2016 ini pemerintah rencananya
akan membuka formasi untuk tenaga kesehatan, tenaga pendidikan, dan penegak
hukum. Adapun tenaga kesehatan terdiri dari bidan PTT, dokter PTT, perawat,
tenaga kesehatan lainnya. Kuota yang disiapkan sekitar 42 ribu.
"Untuk tenaga kesehatan
bidan PTT dan dokter PTT, Kemenkes harus berkoordinasi dengan Pemda,"
ujarnya.
Formasi tenaga pendidik
diprioritaskan untuk guru 3T (terluar, terdepan, tertinggal) jumlahnya sekitar
3000-an. Formasi tenaga penegak hukum sekitar 1000-an.
"Guru 3T akan
diprioritaskan, berapapun yang diajukan Kemdikbud untuk 3T akan diberikan
karena ini mendukung program presiden," ujarnya.
Selain tiga formasi
tersebut, pemerintah juga mengalokasikan untuk lulusan sekolah ikatan dinas
sekitar 5000-an. Sekolah ikatan dinas ini antara lain Sekolah Tinggi Sandi
Negara milik Lemsaneg, Sekolah Tinggi Intelegen (BIN), Sekolah Tinggi Ilmu
Statistik (BPS), serta sekolah untuk penjaga sipir/lapas dan imigrasi
(Kementerian Hukum dan HAM).Serta sekolah D2 dan D3 Perpajakan milik
Kementerian Keuangan, sekolah pengamat gunung berapi (BMKG), dan Sekolah Tinggi
Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) (Kemendagri)
Sumber: jpnn.com