Jawaban Pertanyaan Tuliskan beberapa koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di museum Vredeburg yang menjadi saksi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia!

  Jawaban Pertanyaan Tuliskan beberapa koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di museum Vredeburg yang menjadi saksi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Jawaban Pertanyaan Tuliskan beberapa koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di museum Vredeburg yang menjadi saksi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia ! Sebelumnya mari kita pahami Panduan untuk Orang Tua khusus pada jenjang SD/MI Kelas 4 - 6, diantaranya: Sebelum tayangan: Kurang lebih 10 menit sebelum program ditayangkan, orang tua mengajak anak duduk bersama dengan sikap rileks dan menjelaskan sekilas tentang lamanya tayangan dan aktivitas yang akan dilakukan dengan anak saat dan/atau sesudah menyaksikan tayangan tersebut. Anak juga menyiapkan alat tulis.

Berikut hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kompetensi literasi anak terkait Pertanyaan Tuliskan beberapa koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di museum Vredeburg yang menjadi saksi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia ! dari melihat tayangan:
1. Dampingi anak ketika sedang menyimak tayangan, kemudian minta anak untuk mengkomunikasikan ide, gagasan, maupun perasaan sendiri, baik lisan maupun tertulis, dari tayangan tersebut. Selanjutnya, orang tua perlu mendengarkan, membaca apa yang disampaikan anak, dan memberi umpan balik berupa tanya jawab, diskusi dan pujian.
2. Lakukan diskusi dengan anak terkait hasil tulisannya. Perhatikan tema, topik, gagasan, atau ide yang dirasa belum pas dan beri waktu kepada anak untuk mengemukaan pendapatnya dan memperbaiki tulisannya.Jika orang tua mengalami kesulitan, bisa diskusi bersama keluarga dan guru.
3. Mintalah anak untuk membacakan hasil tulisannya. Perhatikan cara duduk, jarak dari buku ke mata, posisi sikap yang baik, dan intonasi pembacaan. Selanjutnya, bersama-sama orang tua dan anak menyimpulkan bacaan.

  Tuliskan beberapa koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di museum Vredeburg


Berikut hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kompetensi numerasi anak terkait Pertanyaan Tuliskan beberapa koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di museum Vredeburg yang menjadi saksi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia ! dari melihat tayangan:
1. Berusahalah untuk mendampingi anak menyaksikan tayangan hingga selesai. Dengan menyimak tayangan bersama anak, orang tua diharapkan ikut memahami materi yang disampaikan.
2. Ajaklah anak berdiskusi kebermanfaatan tayangan yang disaksikan. Berilah motivasi untuk penyelesaian tugas yang diberikan dengan memeriksa kembali apa yang sudah dikerjakan anak.
3. Untuk tugas yang rumit atau perlu penyelesaian, arahkan anak untuk mencari referensi lainnya dari buku. Jika memungkinkan, berdiskusilah dengan guru jika anak membutuhkan bimbingan lebih lanjut.
4. Mintalah anak membacakan hasil karya yang ditulisnya dan berikan komentar seputar penyampaian dan komunikasi yang digunakan. Berikan penghargaan untuk karya yang sudah dibuat anak.

Berikut ini Jawaban Pertanyaan Tuliskan beberapa koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di museum Vredeburg yang menjadi saksi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia!


Jawaban: Beberapa koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di museum Vredeburg yang menjadi saksi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia
1. Diaroma adegan  Jenderal Soedirman dilantik sebagai Panglima Besar TNI oleh Presiden Soekarno, yang juga disertai dengan pelantikan pucuk pimpinan TNI yang lain Berlangsung    di Gedung Kepresidenan Yogyakarta (Gedung Agung) pada  tanggal 28 Juni 1947.
2. Tempat  tidur  yang  dipakai  oleh  Panglima Besar  Jenderal  Soedirman  ketika beristirahat  di  piyungan  dalam  rangka  perjalanan  masuk  kota Yogyakarta tanggal 10 Juli 1949
3) Meja  dan  kursi  tamu  yang  dipergunakan  oleh  panglima  besar Jenderal  Soedirman  beristirahat  di  Piyungan  dalam  rangka perjalanan masuk kota Yogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949.
4) Kendhil  Dhalung  yang  pernah  dipergunakan  untuk  merebus  3  butir telur  ayam  bagi  Pangllima Besar  Jenderal  Sudirman  ketika  bermalam dirumah  mbah  Sayuk  (Mertopawiro)  pada  tanggal  21  Desember 1948  dalam  rangka  perjalanan  gerilya  menghindari  pengejaran  oleh pasukan Belanda.
5) Replika  meja  kursi,  cangkir,  gelas  dan  lampu  yang  digunakan  pada saat Jenderal Soedirman dijemput Letkol Soeharto untuk masuk kota Yogyakarta.
6) Foto Panglima Besar Jenderal Soedirman
7) Lukisan Jenderal Soedirman  

8) Peta route gerilya pangsar Jenderal Soedirman

Berikut ini Tips un Mendidik Anak SD (Usia 6 – 12 Tahun). Ketika anak sudah masuk ke dunia sekolah, bukan berarti orang tua lepas tangan dalam mendidiknya. Seperti inilah cara mendidik anak usia 6 – 12 tahun yang sudah memasuki jenjang pendidikan formal :

1) Selalu Jaga Kontrol Perkembangan dan Komunikasi dengan Anak
Cara pertama yang tidak boleh diabaikan oleh para orang tua adalah mengontrol dan menjaga komunikasi dengan anak mereka.
Banyak orang tua yang berpikir bahwa ketika anak sudah mulai memasuki tahap pendidikan formal, mereka akan memiliki banyak teman sehingga tidak akan kesepian. Sebenarnya proses bersosialisasi sang anak juga bergantung bagaimana didikan orang tuanya semasa balita terdahulu.
Bila saat balita anak tidak diajarkan cara sosialisasi yang baik, maka anak tersebut tentunya menjadi insecure dan tak mau berkenalan dengan teman sebayanya.
Dengan begini, perkembangan di sekolahnya pun tak akan maksimal. Inilah mengapa peran orang tua sangat penting untuk bisa melihat seberapa jauh perkembangan anak di luar rumah. Mereka harus memantau agar anak tidak kesulitan menjalin hubungan dengan orang baru.
Maka, fungsi komunikasi juga tak kalah krusial. Selalu tanyakan apa saja yang telah dilaluinya di sekolah, biarkan ia bercerita dan dengarkan dengan baik semua yang dikatakannya.

2) Berikanlah Dukungan yang Tulus
Setiap anak pasti akan merasa lebih percaya diri jika orang yang disayanginya mampu mendukung apapun aktivitasnya. Dalam hal ini adalah orang tua. Bila anak tertarik dengan suatu bidang ekstrakurikuler di sekolahnya, silahkan ambil peran di sini untuk mendukungnya selama kegiatan tersebut bermanfaat dan mendatangkan dampak positif. Berikan juga penjelasan tentang apa saja nanti yang bisa diraihnya di masa depan, jika benar-benar menekuni kegiatan tersebut.

3) Bantu Anak Menghadapi Masalahnya
Ketika anak merasa down atau mengalami kesulitan, langsung berikan bantuan kepadanya tanpa diminta. Anak dalam usia 6 – 12 tahun belum memiliki mental yang cukup kuat, sehingga mereka masih sangat bergantung pada orang tua. Apapun kesulitan yang dialaminya baik dari PR, tentang teman-temannya, dan sebagainya, coba tanyakan padanya seperti apa kesulitan yang dialami. Setelah itu, Anda bisa membantunya sambil memberikan solusi yang tepat. Jangan terlalu menasihati anak dengan keras, karena mereka hanya membutuhkan perhatian lebih dari Anda.

4) Ajarkan Anak Untuk Selalu Menghargai Waktu
Berikutnya yang tak kalah penting untuk diajarkan kepada anak adalah masalah waktu. Waktu yang terbuang percuma tidak dapat dikembalikan. Oleh karena itu, didiklah anak untuk selalu disiplin di setiap kegiatannya. Mulai dari bangun pagi untuk sekolah. Jangan ragu bangunkan anak yang belum bangun untuk bersiap-siap sekolah. Karena bila Anda membiarkannya terus-menerus, hal ini akan menjadi kebiasaan. Anda juga bisa membuat kesepakatan kepada anak terkait jadwal pulang sekolah. Katakan padanya ketika sekolah usai untuk langsung pulang ke rumah. Perkara anak ingin bermain lagi bersama teman, itu bisa dilakukan lagi setelah pulang sekolah. Hal serupa juga bisa ditekankan pada PR yang diberikan oleh guru.Biasakan pada anak untuk langsung mengerjakan PR tanpa menunda-nunda waktu.


5) Kenalkan Padanya Tentang Hak dan Kewajiban di Rumah
Semakin bertambah usia anak, maka daya penalarannya semakin tinggi. Ia juga mulai bisa berperan aktif dalam beberapa kegiatan di rumah. Anda bisa mempercayakan tanggung jawab kepadanya sedikit demi sedikit. Anak usia SD umumnya masih punya beberapa mainan yang menjadi favoritnya. Anda dapat menyuruh anak merapikan semua mainan setelah selesai digunakan. Selain itu, Anda juga bisa membuat anak turut serta dalam mengelola rumah. Misalnya mulai dari merapikan tempat tidurnya sendiri, menyapu teras rumah, atau mencuci piring dan gelas yang tidak terbuat dari beling. Tentu Anda harus tetap mengajari dan memberikan contoh kepada mereka terlebih dahulu, sebelum mempercayakan semua tanggung jawab tersebut.

6) Ajarkan Untuk Bersikap Jujur
Anak usia 6 – 12 tahun sudah mulai bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Akan tetapi, ada kemungkinan mereka sulit mengungkapkan kejujuran ketika melakukan kesalahan, karena takut dengan konsekuensi yang diterima. Inilah mengapa orang tua harus mulai membiasakan anak berkata jujur meskipun ia berbuat salah. Berilah pengertian bahwa Anda tak akan menghukum sang anak. Hibur dia bahwa perkataan yang jujur mampu memperbaiki situasi.

7) Kembangkan Fungsi Otak Kanan Anak
Biasanya para orang tua lebih mementingkan kinerja otak kiri anak yang berhubungan dengan akademis. Padahal fungsi otak haruslah seimbang.Jangan musnahkan bakat yang dimiliki anak. Cari tahu apa kesukaannya. Mungkin dia berbakat dalam menyanyi, melukis, menari, maupun bermain musik. Anda bisa memaksimalkan bakat anak dengan membuatnya mengikuti kegiatan khusus yang berhubungan dengan minatnya tersebut. Betapa pentingnya untuk mengikuti perkembangan anak. Semua kemampuan anak justru bisa terlihat sejak kecil.


Baca Juga !




Demikian info tentang Jawaban Pertanyaan Tuliskan beberapa koleksi jejak-jejak sejarah Jenderal Sudirman di museum Vredeburg yang menjadi saksi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia! Semoga ada manfaatnya



*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post