MENDIKBUD PUTUSKAN KURIKULUM 2013 HANYA DITERAPKAN PADA SEKOLAH PILOTING

Keputusan keberlanjutan Kurikulum 2013 terjawab sudah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memutuskan bahwa kurikulum anyar itu kembali diterapkan secara terbatas pada sekolah-sekolah percontohan (piloting). Keputusan nasib Kurikulum 2013 itu diambil setelah ia menerima laporan atau hasil evaluasi Kurikulum 2013 dari tim evaluasi kurikulum yang diketuai guru besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Suyanto. Rapat  itu berlangsung di kantor Kemendikbud kemarin pagi. Setelah Anies mengikuti sidang kabinet, rapat K-13 dilanjutkan sorenya sampai tadi malam.


Ketua tim evaluasi kurikulum, Prof Suyanto menyatakan berdasarkan hasil pertemuan Tim Evaluasi Kurikulum 2013 dengan Mendikbud disimpulkan bahwa Kurikulum 2013 akan dilanjutkan secara selektif, yakni pada sekolah inti dan sekolah-sekolah yang menyatakan siap. Selanjutnya, Suyanto mengatakan saat ini jumlah sekolah yang termasuk ke dalam Sekolah Inti Kurikulum 2013 mencapai 6326 unit. Namun, dalam pelaksanaannya, jumlah tersebut bisa berubah tergantung kesiapan masing-masing sekolah.

Sejalan dengan Prof Suyanto, berdasarkan hasil hasil evaluasi Kurikulum 2013 Hamid Hasan Anggota Tim Evaluasi Kurikulum 2013 mengatakan Kurikulum 2013 kembali hanya akan dilaksanakan oleh sekolah-sekolah yang ditunjuk pemerintah pada awal penerapan kurikulum.  "Kurikulum 2013 tetap dilanjutkan ke sekolah yang siap yang kita namakan sebagai Sekolah Inti," kata Hamid usai rapat Tim Evaluasi Kurikulum 2013 dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan di Gedung Kemendikbud, Rabu (3/12). 

Adapun kriteria sekolah yang dinilai siap menerapkan Kurikulum 2013, Suyanto mengatakan tim evaluasi belum memiliki kriterianya. Namun, dia menjelaskan akreditasi dan kategori sebagai sekolah mandiri bisa menjadi salah satu indikator menilai kriteria kesiapan. Sementara itu, katanya, untuk sekolah lain di luar Sekolah Inti yang ingin menerapkan Kurikulum 2013 bisa mengajukan permohonan ke pihak Kementerian.


Bagi sekolah di luar yang 6.325 itu, Suyanto mengatakan akan dicek benar kesiapannya. Mulai dari guru, kepala sekolah, hingga urusan perbukuannya. Sembari menghentikan sementara penerapan Kurikulum 2013 secara menyeluruh itu, tim kurikulum Kemendikbud menyiapkan formulasi identifikasi apakah sebuah sekolah siap atau belum menerapkan Kurikulum 2013 secara permanen.


*

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم