Saluran-saluran Mobilitas Sosial di Indonesia, kalian tentu berpikir, bagaimana caranya agar mobilitas sosial itu
terjadi? Setiap orang dapat mewujudkan mobilitas sosial di lingkungan atau
instansi tempat ia sedang berkarya. Sebagai contoh, bagi seorang guru yang
sedang bertugas di lembaga pendidikan, ia dapat mewujudkan mobilitas sosial di
lembaga pendidikan tersebut. Seorang politikus di partai politik dapat
melakukan mobilitas sosial di partai politik yang ia ikuti. Berikut ini penjelasan
lengkap saluran-Saluran
Mobilitas Sosial, yang dapat mewujudkan dapat
mewujudkan adanya perubahan sosial.
·
Angkatan
Bersenjata
Seseorang yang tergabung dalam angkatan
bersenjata biasabya ikut berjasa dalam membela nusa dan bangsa sehingga dengan
jasa tersebut ia mendapat sejumlah penghargaan dan naik pangkat. Peranan angkatan bersenjata sangat penting dalam masyarakat dengan sistem militerisme. Jasa seorang prajurit akan dihargai tinggi oleh
masyarakat, tanpa memerhatikan status atau kedudukannya semula. Sering melalui
karier dalam kemiliteran, seorang prajurit dapat memperoleh kekuasaan dan
wewenang yang lebih besar
·
Pendidikan.
Salah satu saluran-saluran Mobilitas Sosial di
Indonesia adalah pendidikan, baik formal maupun nonformal
merupakan saluran untuk mobilitas vertikal yang sering digunakan, karena
melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan
pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas,
bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang
bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan
memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih
tinggi. Sekolah merupakan saluran konkret dari gerak sosial vertikal. Bahkan,
sekolah dapat dianggap sebagai social elevator yang mengantarkan seseorang
untuk bergerak dari kedudukan rendah menuju kedudukan yang lebih tinggi. Contoh:
Seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang yang tinggi.
Setelah lulus ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu
untuk berusaha, sehingga ia berhasil menjadi pedagang yang kaya, yang secara
otomatis telah meningkatkan status sosialnya.
·
Organisasi
Politik.
Sebagai salah satu saluran-saluran Mobilitas Sosial di
Indonesia, suatu organisasi politik seperti partai politik dapat memberikan
peluang besar bagi anggota-anggotanya untuk naik dalam tangga kedudukan yang
lebih tinggi, terutama pada saat berlangsungnya pemilihan umum. Agar seseorang
terpilih dalam pemilu, ia harus membuktikan
kemampuannya terlebih dahulu. Dalam hal ini, organisasi politik menjadi salah
satu saluran pembuktian kemampuan diri. Seorang angota parpol yang profesional dan
punya dedikasi yang tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status
dalam partainya. Dan mungkin bisa menjadi anggota dewan legislatif atau
eksekutif
·
Lembaga
Keagamaan.
Setiap ajaran agama
menganggap bahwa manusia mempunyai kedudukan yang sederajat. Untuk mencapai tujuan tersebut,
pemukapemuka agama bekerja keras untuk menaikkan kedudukan orang-orang dari
lapisan rendah dalam masyarakat. Selain itu, pemuka agama akan semakin
dihormati oleh masyarakat, apabila ia mampu membimbing umatnya dengan baik. Lembaga ini
merupakan salah satu saluran mobilitas vertikal, meskipun setiap agama
menganggap bahwa setiap orang mempunyai kedudukan yang sederajat
·
Organisasi
Ekonomi
Organisasi ini, baik yang bergerak dalam bidang
perusahan maupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi
seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal. Organisasi ekonomi memegang peranan
penting sebagai saluran gerak sosial vertikal. Pada umumnya, seseorang dengan
penghasilan tinggi akan menduduki lapisan sosial yang tinggi pula. Bahkan,
faktor ekonomi sering menjadi simbol status bagi kedudukan seseorang dalam
masyarakat
·
Organisasi
Profesi atau orahnisasi keahlian
Salah Satu Saluran-saluran Mobilitas Sosial di
Indonesia adalah organisasi profesi. Yang dimaksud dengan
organisasi keahlian antara lain himpunan sarjana ilmu pengetahuan sosial,
Ikatan Dokter Indonesia (IDI), persatuan para pelukis, dan lain-lain.
Organisasi-organisasi ini dapat menjadi wadah bagi individu-individu yang
tergabung di dalamnya untuk mendapatkan nama, sehingga dianggap menduduki
lapisan atas dalam masyarakat.
·
Perkawinan
Melauli perkawinan seseorang dapat menaikkan
statusnya. Misalnya,seseorang wanita yang berasal dari keluarga biasa saja
menikah dengan pria berstatus sosial ekonominya lebih tinggi. Hal ini
menyebabkan naiknya status sosial nya sang wanita
·
Organisasi
keolahragaan
Melalui organisasi keolahragaan, seseorang
dapat meningkatkan status nya ke strata yang lebih tinggi
Cara umum memperoleh
status
Secara
umum terdapat dua cara yang dapat digunakan untuk memperoleh status social,
yaitu melalui askripsi dan melalui prestasi
·
Askripsi,
yaitu cara memperoleh kedudukan melalui kelahiran, contohnya system kasta dan
gelar kebangsawanan
·
Prestasi,
yaitu cara memperoleh status atau kedudukan dengan usaha sendiri.
Cara
khusus untuk menaikan status :
·
Perubahan
tingkah laku Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi, orang berusaha
menaikkan status sosialnya dan mempraktekkan bentuk-bentuk tingkah laku kelas
yang lebih tinggi yang diaspirasikan sebagai kelasnya. Bukan hanya tingkah
laku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dan sebagainya. Dia merasa dituntut
untuk mengkaitkan diri dengan kelas yang diinginkannya. Contoh: agar
penampilannya meyakinkan dan dianggap sebagai orang dari golongan lapisan kelas
atas, ia selalu mengenakan pakaian yang bagus-bagus. Jika bertemu dengan
kelompoknya, dia berbicara dengan menyelipkan istilah-istilah asing.
·
Perubahan
nama Dalam suatu masyarakat, sebuah nama diidentifikasikan pada posisi sosial
tertentu. Gerak ke atas dapat dilaksanakan dengan mengubah nama yang menunjukkan
posisi sosial yang lebih tinggi. Contoh: Di kalangan masyarakat feodal Jawa,
seseorang yang memiliki status sebagai orang kebanyakan mendapat sebutan “kang”
di depan nama aslinya. Setelah diangkat sebagai pengawas pamong praja sebutan
dan namanya berubah sesau dengan kedudukannya yang baru seperti “Raden”
·
Perubahan
tempat tinggal Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah
tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau
dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah,
indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah
akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya
gerak sosial ke atas.
·
Perubahan
standar hidup Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis,
melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan
mempengaruhi peningkatan status. Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena
keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer,
sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat
dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia
memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.
·
Bergabung
dengan organisasi tertentu Untuk meningkatkan statusnya seseorang dapat
bergabung dengan organisasi tertentu , sebagai contoh bergabung dengan
organisasi yang berkelas.
Demikian pembelajaran kita tentang saluran-saluran Mobilitas Sosial di
Indonesia. Semoga ada manfaatnya, terima kasih.